Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Soto Sampah Jogja, Beneran Enak atau Cuma Viral?

Saat berkunjung ke Jogja di pertengahan ke Desember 2022, aku berkesempatan makan di soto sampah. Sebelumnya, sekitar Maret 2022 lalu aku sudah pernah datang ke lokasi soto sampah ini di malam hari, karena katanya kuliner ini memang terkenal dikunjungi orang-orang di malam hari. Tapi sayang waktu itu justru warung makan ini sedang tutup. Nah ketika kemarin aku datang di siang hari, kebetulan lagi ga ada pembeli sama sekali, dua pembeli baru datang setelah aku mulai menyantap soto. Lokasi soto sampah ini cukup strategis, ga jauh dari tugu Jogja, tepatnya di Jl Kranggan No 2, Cokrodiningratan. Lokasinya juga sudah ada di map, jadi cukup buka map untuk menuntun kamu ke sini. Warung ini terbilang sederhana, di sana hanya ada dua meja dan kursi panjang. Kira-kira cukup untuk enam orang saja. Ketika sampai, kamu bisa langsung memesan soto dan minuman ke ibu dan bapak yang berjualan. Ada dua pilihan soto, soto ayam dan soto daging. Selain soto, ada juga nasi rames dengan berbagai jenis lauk p

Am I a Good Teacher?

Pagi tadi, kepala sekolah mengumpulkan kami (religion teacher) untuk melakukan beberapa evaluasi, salah satunya adalah keselamatan siswa yang kadang terabaikan oleh guru. Tentu bukan hal yang disengaja, karena guru mungkin saja "kecolongan" karena tidak bisa mengontrol semua siswa. Siswa yang aktif bisa saja berlarian ke sana ke mari, terpentok ujung meja, bahkan saling memukul dan berkelahi.  Akan tetapi, di sisi lain, kepala sekolah juga mengapresiasi cara mengajarku yang "dianggap" berhasil mengontrol puluhan siswa untuk bisa memperhatikanku. Tapi, aku tidak langsung bisa "terbang" kegeeran karena mendapat satu pujian bukan? Dalam satu hari, ada kalanya aku "berhasil" mengajar di beberapa kelas. Tapi banyak juga kasus kegagalan yang aku alami, misalnya siswa merasa bosan, tidak fokus, atau bercanda dan berlarian di kelas. Alhasil, materi tidak bisa tersampaikan dengan baik. Semenjak hamil, entah kenapa perasaanku semakin sensitif. Pernah aku k

Seni Memahami Perempuan

Perempuan memang rumit, ya betul, rumit banget. Kadang si perempuan itu juga bahkan nggak mengerti dengan dirinya sendiri. Tapi parahnya, laki-laki justru dituntut untuk bisa memahaminya haha.  Nah ini beberapa tips untuk menghadapi sikap perempuan yang membingungkan: Jangan menyalahkan, buatlah dia tenang Ketika seorang perempuan mengadukan suatu permasalahan, buatlah dia tenang, jangan langsung menyalahkan dan memojokkannya.  Misalnya, ketika seorang perempuan mengalami pelecehan seksual, jangan sampai kamu langsung menyalahkannya, misalnya dengan berkata "Kamu sih pakai pakaian seksi, kamu sih keluar malam sendirian, dan lain sebagainya." Dari pada menyalahkan, sebaiknya kamu tenangkan ia, misalnya, kalau dia menelpon kamu setelah peristiwa itu, ucapkan "Sekarang kamu di mana? Kamu ga apa-apa kan? Aku jemput ya." atau cukup berkata "Gapapa, sekarang kamu udah aman kok." dan lain sebagainya. Contoh lainnya, ketika pasanganmu bermimpi buruk tentangmu, lal

Makan di Pagi Sore, Semahal Apa?

Seminggu lalu aku makan di restoran Pagi Sore BSD bersama suami. Sebelumnya, kami juga sudah pernah mencoba makan di Pagi Sore Cipete. Nah, kali ini aku mau sharing ke kalian tentang nasi padang Pagi Sore. Sebenernya Pagi Sore kayak gimana sih? Apa betul mahal sekali? Sebelum makan di Pagi Sore, kami memang sudah menyiapkan mental untuk mengeluarkan isi dompet. Gimana enggak, Pagi Sore memang dikenal dengan makanannya yang enak tapi harganya super melangit dibanding rumah makan padang lainnya. Dengan mental ini, kami jadi selalu kepikiran untuk ga ambil sembarang menu. Soalnya berbagai lauk yang disajikan beneran bikin ngiler semua haha. Cara makan di Pagi Sore Saat masuk ke restoran, kamu akan disambut oleh pegawai yang berseragam rapi. Ia akan menanyakan butuh tempat untuk berapa orang. Kamudian pegawai akan mengarahkan kita ke meja dan kursi sesuai jumlah customer. Berbagai menu akan langsung dihidangkan di atas meja tanpa kita minta. Tapi kita juga bisa request menu apa yang kita i

"Mengajar: Keluar dari Zona Nyaman"

Miss, are you enjoying being a teacher? muridku tiba-tiba bertanya demikian di tengah jam pelajaran. Aku tersenyum, kemudian menjawab "No" sambil tertawa kecil, agar ia menganggap itu hanya bualan semata. Baru kali ini ada yang bertanya tentang perasaanku mengajar. Entah mengapa muridku bertanya demikian. Mungkin kala itu wajahku terlihat kurang mood mengajar. Sejak dahulu, menjadi guru memang bukan cita-citaku. Bahkan aku pun sengaja tidak mengambil pendidikan keguruan. Tapi, siapa yang bisa menduga jalur rezeki? Aku hanya mencoba memanfaatkannya dengan berniat mengasah kemampuan dan pengetahuanku.   Jalan rezeki memang datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Ingat sekali di suatu hari aku pernah berkata ke suami "Mas, pengen deh punya kegiatan yang rutin, yang waktunya tetap." Ucapan itu keluar dari mulutku lantaran bosan di rumah terus. Meskipun aku sudah punya pekerjaan, tapi Work from Home lama-lama jadi membosankan bagiku.  Siapa sangka, aku yang menghin

Sudahkah Kita Mendapatkan Keberkahan dalam Hidup?

Ketika membaca teks-teks keagamaan, kita akan sering menemukan kata "berkah." Kita mungkin bisa membaca dengan mudah maknanya, bahwa berkah adalah kebaikan yang bertambah. Namun, dalam kehidupan sehari-hari, sudahkah kita perhatikan, "Apakah hidup saya sudah mendapat keberkahan?" "Apa keberkahan yang saya dapatkan?" "Apakah keberkahan rezeki? Keberkahan ilmu? Keberkahan usia? atau yang lainnya?" Beberapa hari ini, saya memikirkan, "Apakah saya sudah mendapatkan keberkahan dalam hidup?" Lalu, malam kemarin saya diingatkan nikmat Allah melalui pemberian sembako dari salah satu anggota Majelis Taklim. Di hari sebelumnya, begitu melihat box beras yang hampir kosong, saya bilang ke suami "Mas, beras udah mau habis." Lalu, keesokan malamnya, ternyata saya langsung dapat sembako (yang di dalamnya sudah termasuk beras 5 kg dan minyak goreng 2 liter). Alhamdulillah, baru aja kemarin bilang beras hampir habis. Hari ini sudah bisa refill

Facial di Natasha, Berapa Harganya? Apakah Worth it?

Jumat 15 Juli 2022 lalu aku berkesempatan facial di Natasha Skin Clinic Center Bintaro. Ada tiga pilihan facial: brightening, acne, dan satu lagi aku lupa wkwk. Karena waktu itu kebetulan lagi jerawatan. Aku pilih facial acne.  Berhubung lagi ga banyak pengunjung, aku jadi ga nunggu lama. Setelah daftar, sekitar 5 menit kemudian langsung dipanggil. Kalau lagi ramai, kita bisa nunggu 30 menit sampai 1,5 jam, karena ruang dan jumlah dokternya terbatas. Harga facial acne di Natasha Rp250.000. Waktu itu lagi ga ada promo. Tapi aku dapet diskon member 10%, jadi harganya sekitar 225.000. Berhubung ada PPN sebesar 24.750, jadi ya harganya hampir 250 ribu juga hehe.   Ini harga perawatan sama pembelian beberapa produk Setiap treatment di Natasha, kita akan dapet stick disposible sponge yang akan digunakan selama perawatan. Meskipun perawatan wajah, itu udah include massage punggung. Jadi kita bakal diminta untuk ganti baju pakai kemben supaya memudahkan buat dipijat. Ruangan treatment di Natas

Setelah Menikah Kita Otomatis Bisa Masak, Masa Iya?

Pernah dengar ungkapan orang-orang yang bilang "Setelah menikah, kita (khususnya istri) bakal bisa masak? Sejak dulu, aku ga percaya kalau nikah bisa menjadikan seseorang langsung bisa masak. Masa iya, dengan ijab kabul kita tiba-tiba dapat kekuatan pinter masak. Di hidup ini ga ada yang instan. Masak mie instan aja ga instan kok, alias ada proses masaknya biar dia bisa jadi enak.  Jujur, masak adalah salah satu pekerjaan domestik yang paling tidak aku minati. Karena aku bisa menghabiskan waktu yang sangat lama di dapur hanya untuk menyajikan satu hidangan. Ditambah, hasilnya pun masih belum jelas. Apakah masakanku akan enak? atau failed . Kalau sampai gagal, sungguh sayang sekali bahan makanan dan waktuku :(  Dari pada menghabiskan waktu di dapur, aku lebih suka produktif di depan laptop. Soalnya hasilnya bisa jadi cuan hehe. (Meskipun di dapur juga bisa menghasilkan uang -buat yang masakannya enak tentu-). Lalu apakah dengan menikah kita langsung otomatis bisa masak? Tentu tidak

Warung Sate Gebug Malang, Kuliner Legendaris Sejak 1920

Mencari kuliner legendaris Malang? Warung Sate Gebug Malang bisa jadi salah satu opsi kamu. Telah berdiri sejak 1920, Warung Sate Gebug Malang hingga kini masih mempertahankan cita rasa dan suasana tradisionalnya.  Lokasi Warung Sate Gebug ini cukup strategis. Berada di kawasan Malang kota. Tepatnya di Jl Jenderal Basuki Rahmat, Klojen, persis di pinggir jalan besar dan di samping Mc Donald.  Secara sekilas, tempat makan ini memang tidak begitu terlihat lantaran hanya berupa bangunan satu lantai dengan tempelan banner kecil di depannya. Di dalamnya pun hanya tersedia beberapa meja dan kursi saja. Sehingga tidak dapat menampung banyak orang. Mungkin hanya sekitar 30-40 orang saja. Meskipun demikian, tempat ini merupakan bangunan peninggalan Belanda loh. Warung sate ini juga dicat dengan warna hijau dan kuning, menampakkan kesan tradisional dan khas "jadulnya." Oya, bangunan ini juga sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. Ini harga menu Warung Sate Gebug Maret 2022. Maaf fotony

Soto Kerbo Bu Djatmi, Makanan Legendaris Khas Kota Kudus

Berkunjung ke Kota Kudus tak lengkap rasanya tanpa mencicipi kuliner khasnya. Salah satu makanan yang patut kamu coba di Kota Kretek ini adalah soto kerbau. Nah, Soto Kerbo Bu Djatmi bisa jadi pilihanmu. Berlokasi di Jl. Kyai Wahid Hasyim No 43, Magersari, Panjunan, Warung Sederhana Bu Djatmi menyediakan soto ayam dan soto kerbau. Harga satu porsi soto ayam/soto kerbo Bu Djatmi hanya Rp15.000. Itu pun sudah termasuk nasi di dalamnya. (Oya, tidak ada opsi nasi dipisah). Semangkuk soto kerbo Bu Djatmi berisi potongan daging kerbau, tauge, nasi, dan sayuran.  Kuah soto kerbau ini kental dan berwarna kecokelatan, rasanya gurih dan manis. Kamu bisa tambahkan sambal dan jeruk limau agar rasanya semakin segar. Daging kerbaunya empuk, tidak keras dan tidak alot. Sangat enak dinikmati di segala waktu dan cuaca. Untuk sajian pelengkap, kamu juga bisa menambahkan berbagai macam hidangan lain seperti tahu-tempe goreng, sate telur puyuh, sate jeroan, kerupuk dan lain sebagainya. Oya, merebaknya kul

9 Keunikan Batam, Kota di Kepulauan Riau

Awal Mei 2022, aku berkesempatan mudik ke kediaman mertuaku di Kota Batam, Kepulauan Riau. Sebagai anak daratan Jawa, berkunjung ke luar pulau adalah pengalaman menarik bagiku. Saat berkunjung ke Batam, ada beberapa culture shock yang aku temukan. Namun ini jadi keistimewaan tersendiri bagi pulau yang bersebrangan dengan Singapura ini. Beberapa keunikan yang aku temukan di antaranya: 1. Tidak boleh menggali sumur Sebagai daerah kepulauan, masyarakat Batam dilarang mengebor sumur untuk mengambil air bersih. Karena pembuatan sumur dapat menimbulkan dampak negatif bagi pulau kecil yang dikelilingi lautan ini, misalnya penurunan muka air tanah. Masyarakat biasanya mendapatkan air bersih dari hasil suling air danau. Maka dari itu, jika kamu perhatikan, air di Batam akan terasa sedikit berbau kaporit.  2. Tanah merah Saat pertama kali melihat dataran Batam dari atas pesawat, terlihat jelas bahwa tanah di Batam berwarna merah bata.   3. Hak Guna Tanah Tanah di Batam adalah milik pemerintah.

Mengapa Menikah?

 "Teh, kenapa teteh memutuskan buat nikah?" tanya kawanku saat aku baru saja duduk di sofa kantornya. ("Teteh" memang sapaan akrab kawan-kawanku di kampus. Tapi kemudian merambat ke tempat lain).  "Hmm, kenapa ya. Karena menurutku udah waktunya aja." jawabku seadanya.  Menikah memang bukan keputusan yang mudah. Bahkan sampai saat ini aku masih "seperti belum percaya" kalau sudah menikah. Aku memang sudah lama mengenal suamiku. Tapi untuk menjalani bahtera rumah tangga, itu soal lain.  Keputusan untuk berumah tangga bukan diambil karena emosi sering ditanya "Kapan nikah?" Bukan juga karena usia yang semakin bertambah. Keputusan menikah harus didasarkan pada kesadaran dan kesiapan penuh dari diri sendiri.  Ada begitu banyak hal yang harus kita pertimbangkan sebelum menikah, dari mulai kesiapan fisik, materi, hingga psikis. Yang perlu diperhatikan pula, menikah bukan hanya menjalin hubungan dengan suami/istri, tetapi juga mertua dan antar

Bahagia

Apa itu bahagia? Pertanyaan itu baru saja hinggap di kepalaku.  Jam sudah menunjukkan pukul 03.07 WIB, tapi mataku masih sulit terlelap. Padahal aku sudah mencoba tidur sejak pukul 23.00 WIB. Menyelesaikan pekerjaan sudah, membaca buku pun sudah, mendengar murattal juga sudah, main game pun demikian, scrolling media sosial tentu saja sudah, tapi pikiranku masih belum bisa diajak istirahat. Terlalu banyak hal yang tiba-tiba terpikirkan, semua keraguan, semua ketidakpastian dan segala kekhawatiran di masa mendatang. Tak ada yang mendengarkanku (kecuali tuhan). Aku hanya sendirian di sepertiga malam yang mulai diguyur hujan. Maka kucoba menuliskan semua keresahan ini di blogku. Mungkin bisa sedikit menenangkanku. Apa itu bahagia? Bagaimana meraihnya? Apa harus mendapat banyak harta? Harus meraih gelar tinggi? Harus mendapatkan pasangan tampan dan kaya? Atau apa? Katanya, menikah bisa membuatmu bahagia. Benarkah? Dahulu, menikah memang kunanti-nantikan. Tapi menjelang pernikahan, ada banya