Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Islam antara Perang dan Damai

Pada hakikatnya, semua agama mendambakan perdamaian, begitu pula dengan islam. Namun tak bisa dimungkiri, catatan sejarah islam justru tidak terlepas dari peperangan. Oleh karena itu, banyak orang yang salah memahami islam. Mereka menyangka agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw ini disebarkan dengan pedang. Padahal, peperangan dalam islam hanyalah sebagian kecil dari perjalanan panjang dakwah Nabi Saw. Bertahun-tahun Nabi dan para sahabat mengalami kekerasan dari kaum kafir Makkah. Tak sedikit pun umat muslim membalasnya, hingga akhirnya Allah Swt memerintahkan Nabi Saw untuk berhijrah. Kebolehan berperang sendiri baru diturunkan usai Nabi Saw hijrah ke Madinah, yakni pada tahun kedua hijriah. Allah Swt berfirman: أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا  “Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya…” (QS Al-Hajj:39) Di antara musuh-musuh yang diperangi ada yang merupakan teman, kerabat, bahkan keluarga. U

Tantangan Pesantren di Era Generasi Post-Milenial

Tantangan Pesantren di Era Generasi Post-Milenial             Belumlah usai era generasi milenial, dunia akan dihadapkan oleh era baru yang dihuni oleh para generasi post-milenial. Sebutan bagi mereka yang lahir di atas tahun 1995. Generasi yang hidup dalam kemajuan informasi dan teknologi ini tentu saja memiliki pola hidup berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.             Perubahan besar-besaran akan terjadi di berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan. Dalam hal ini, pesantren pun akan mengalami tantangan baru untuk bisa tetap berdiri di tengah-tengah generasi post-milenial. Post-milenial merupakan generasi yang kritis dan ensiklopedik. Bagaikan ensiklopedia, mereka mengetahui banyak hal karena informasi dengan sangat mudah didapatkan. Meskipun demikian, mereka tidak menguasai suatu bidang khusus. Generasi yang sudah terkoneksi dengan internet dan media sosial sejak lahir ini cenderung mampu melakukan banyak hal ( multitasking ), tetapi di lain sisi me