Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Dia Tak Pernah Mengenal Rindu

Hari-hariku tersiksa Ibu Menahan rasa yang aku tak tahu Aku terperangkap di dalamnya Sayangnya aku tak bisa kembali lagi Bagiku sudah cukup menyiksa hati dengan rindu Malam ini kuputuskan untuk tak lagi ku sapa kata itu Malam ini kupaksa ia terkubur dalam di lipatan malam Aku harus bangkit Meskipun hati tetap saja tak mau berdamai Ada rasa hilang dalam relungku Tapi, untuk apa merasa kehilangan atas apa yang tak pernah menjadi milikku seutuhnya? Dia bahkan tak pernah mengenal rindu Juga tak pernah menyapa rinduku Maka, mulai malam ini semua kuserahkan pada-Mu

Gulai Hits Pintu Doraemon

"Teh ayo makan gulai di pesanggrahan", ajak kawanku. "Gulai? Enak kah?" tanyaku "Ih enak banget, pokoknya belum hits kalau belum makan ini" jawabnya. Teman-temanku mulai berjalan menuju pintu doraemon (sebutan untuk pintu kecil di samping kampus, pintu itu menghubungkan ke jalan yang di sampingnya berjajaran tukang dagang kaki lima), aku ikuti, namun saat ingin memesan ternyata ada seseorang yang sudah menungguku di tempat makan lainnya. Maka, aku pun memutuskan untuk tidak gabung makan gulai dulu. Keesokan harinya aku jadi penasaran dengan gulai itu, ditambah teman-teman yang selalu meledek "Ih teteh ke mana aja, udah kuliah 4 tahun tapi ga pernah makan gulai pintu doraemon". Aku hanya tertawa. Beberapa kali aku mengajak temanku untuk makan gulai, tapi tak ada waktu tepat. Maka rasa penasaranku belum juga dapat terobati. Barulah tadi siang aku bisa memenuhi rasa penasaranku pada gulai sapi di pintu doraemon itu. Perut meminta haknya, t

Perjuangan Panjang Tugas Akhirku

Pandanganku tertuju pada tumpukan skripsi yang mulai menggunung di sudut pojok perpustakaan. Aku hanya bisa menelan ludah, miris rasanya melihat tumpukan skripsi tersebut, mengingat perjuangan yang harus ditempuh untuk menghasilkan sebuah penelitian ilmiah. Sepertinya itu skripsi lama, entah milik alumni tahun berapa. Posisinya mulai tergantikan oleh skripsi terbaru yang kertasnya masih bau percetakan. Tidak semua skripsi lama akan bernasib seperti itu, beberapa penelitian yang dinilai masih menarik akan tetap memiliki tempat di rak buku perpus. Teringat beberapa waktu lalu ketika seminar proposal, rata-rata teman-temanku mengambil penelitian dengan jenis sama seperti tahun-tahun sebelumnya, hanya diubah objek dan subjeknya saja. Ku pandang wajah para penguji, mereka tampak jengah dengan judul yang itu-itu saja, kasus yang sudah ketahuan hasil akhirnya, mengulang-ngulang, setiap tahun. Di sidang skripsi teman-temanku, perkataan yang tak jauh berbeda pun terdengar lagi, &quo

Fall in Love with Library

Sejak MI selalu suka ke perpustakaan. Selalu suka suasananya yang hening, adem dan dihiasai puluhan buku-buku di rak. Begitu juga pas MTs di pondok dulu. Setiap istirahat pasti sempetin ngunjungin perpus, meskipun waktu stirahat cuma 30 menit, aku lebih memilih baca buku di perpus ketimbang ngantri buat jajan di syirkah. Sampai sekarang masih begitu, aku masih sering berkunjung ke perpustakaan. Di semester akhir lebih sering lagi karena aku cuma ngerjain skripsi aja kan. Meskipun skripsi ga kelar-kelar, tapi berdiam di perpus untuk membaca atau menulis adalah hal yang ga pernah bosan aku lakukan. Kalau liburan pun yang dikangenin adalah nongkrong di perpus, bercinta dengan ketentraman dan kedamaiannya. Sekarang pun gitu, meskipun liburan, aku tetep ke kampus buat ngunjungin perpus. Sekedar nulis, desain, baca buku atau mencari inspirasi. Karena kalau di perpus ada hawa-hawa rajin yang keluar, beda sama di rumah, hawa-hawa ngantuk yang selalu ada hehe. Bicara tentang perpu