Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Analisis Hasil Tabulasi Wawancara Non Muslim (Jurnalistik 3B)

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang         Indonesia merupakan negara kaya raya yang terdiri dari berbagai macam ras, etnik, budaya, bahasa, dan agama. Agama di Indonesia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat, bahkan hal itu tertuang pada sila pertama Pancasila, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai pemeluk agama yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu, namun mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam. Adanya keberagaman tersebut menjadi salah satu nilai tambah bagi Indonesia dengan keunikannya, namun adanya perbedaan seringkali menjadi dasar konflik bagi golongan-golongan tertentu, hal itu dikarenakan adanya kesan buruk dan kesalahfahaman antar umat beragama. Islam yang merupakan agama mayoritas seringkali menjadi pemberitaan publik karena berbagai macam aksi dari golongan-golongan tertentu. Hal ini menjadikan penganut agama Islam seringkali ikut terlibat dalam konflik keagamaan, seperti keris
Hello everyone! How are you? At this moment we will learn some idiom in English. Do you have a favorite idiom or some expression? Most of us do, don’t we? But when we want to say some indonesian idiom by english don’t translete it like what we usual say in Indonesian language. Because english is different with our own language. So be careful when you translete because direct translation are not always correct or meaningful. It may sound unnatural and cause confusion and sometimes laughter. Here are some idioms that we often to say : 1.        Kasian deh lo...... “Pity you” (with a smile)    x(wrong) In english this idiom doesn’t make sense, for the correct we can say “What a shame”, “Poor You” or “That’s pity” 2.        Seperti yang kita ketahui...... “As we all know” x (wrong) In english as we all know is not often used. It can be used when the speaker really does know that the people he is adressing actually do know that information they are about to be told 3.       

Melewatkan Shalat karena Ketiduran atau Lupa, Bagaimana hukumnya?

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna (dalam penciptaannya), namun bukan berarti ia terlepas dari salah dan lupa. Lalu bagaimana ya kalau salah dan lupanya berkaitan dengan shalat? misalnya kita lupa melaksanakan shalat karena kebablasan tidur sampai waktu shalat habis, atau seorang nenek tua pikun yang lupa bahwa ia belum melaksanakan shalat. Nah, jika kebablasan tidur atau lupa seperti itu, maka shalatlah ketika kita sudah bangun dari tidur dan shalatlah ketika kita ingat, bahkan jika kita telah melewatkan shalat itu selama 24 tahun dan kita baru ingat. Kita hanya perlu mengganti shalat itu tanpa ada kafarat. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW : حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ وَ مُوْسَى بنُ إسماعيل قالا : حدَّثَنَا هَمَامٌ عن أَنَسٍ عن النَّبِيَّ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَنْ نَسِيَ صَلاةً فَليُصَلَّ إِذَا ذَكَرَهَا, لا كَفَّارَةَ لَهَا إِلَّا ذلكَ (وَ أَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِى) قال موسى : قال همَّامٌ : سَمِعْتُهُ يَقُوْلُ بَعْدُ : وَ أَقِمِ الصَّلاةَ للِذ

Mengqodho Shalat? Bolehkah?

Meng q odho Sholat? Bolehkah?             Kata qodho pada ibadah tentu tidak asing lagi bagi kita, misalnya qodho puasa ramadhan, yaitu puasa pengganti bagi orang yang berhalangan berpuasa di bulan Ramahan. Kalau kita berhalangan untuk berpuasa pada bulan Ramadhan maka kita wajib mengqodhonya di hari lain, namun bagaimana jika kita melewatkan shalat? Apakah kita boleh mengqodhonya di waktu lain?             Terkadang terdapat kendala yang meyebabkan kita melewatkan waktu shalat, misalnya kita dalam keadaan yang sangat sulit sehingga terhambat untuk melaksanakan shalat. Bahkan Rasulullah pun pernah meninggalkan shalat (dalam keadaan sadar) ketika sedang dalam perang khandaq. Seperti yang termaktub dalam kitab fathul baari syarh shahih bukhori : حَدَّثَنَا المكِّى بْنُ إِبْرَاهِيْمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِى سَلَمَةَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ جَاءَ يَوْمَ الخَنْدَقِ بَعْدَمَا غَرَبَتِ الشَّمْسُ جَعَلَ يَسُبُّ

Apa, Siapa dan Bagaimana Qorun?

Qorun merupakan salah satu nama yang Allah cantumkan kisahnya dalam Al-Qur’an. Qarun adalah seorang laki-laki kaya raya yang hidup pada masa Nabi Musa,   ia juga merupakan sepupu dari Nabi Musa As. Meskipun ia saudara sepupu Nabi Musa, namun ia merupakan salah satu pembangkang sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an. Qarun dikarunia harta yang berlimpah oleh Allah SWT, bahkan kunci-kunci gudang (harta)nya sangat berat dipikul, walaupun oleh orang-orang yang kuat. Pakar-pakar bahasa bahkan menggambarkan hingga orang yang memikul miring karena beratnya. Itu hanyalah kunci-kunci gudangnya saja, bagaimana dengan harta kekayaan yang ia miliki? Tentu sangatlah banyak dan berlimpah ruah. Qarun hidup pada masa Nabi Musa, hal ini juga berarti bahwa ia hidup pula di masa kerajaan Fir’aun, bahkan ia juga merupakan salah satu pendukung yang menyokong Fir’aun pada masa itu, hal ini agar Qarun mendapat posisi yang strategis dalam bisnisnya. Qarun memang merupakan orang yang pandai da