Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Poli-Tikus kah?

Suasana kampus hari ini terlihat ramai, lantunan musik regae terdengar dari lobi fakultasku, banner-banner besar terpampang di setiap gedung-gedung fakultas. Terlihat jelas foto-foto para calon ketua jurusan, senat, maupun dema yang terpajang di banner besar itu. Para calon ketua masuk ke kelas-kelas untuk berkampanye, berjanji membawa universitas menjadi lebih baik. Panggung demokrasi di gelar di aula kampus, suara dukungan kawan-kawannya memecah keheningan kampus sore ini. Perutku mulai keroncongan meminta haknya, namun aku masih asyik dengan laptopku, sibuk mengajak jari-jari menari di atas tuts keyboard, menuntaskan tugas UAS yang mulai menghantui akhir tahun 2016 ini. Aku memilih duduk di tempat yang damai, di gedung tujuh lantai bercat putih di depan fakultasku. Bau politik terasa begitu menyengat, tidak lupa disertai dengan semangat dan tipu daya partai-partai yang mendorong anggotanya untuk mendapatkan kedudukan ketua. Entah untuk menaikkan eksistensi diri dan partai

Tolong

Di sini Ada ribuan kata untuk diungkapkan Tak untuk dibagi Hanya aku sendiri Kubiarkan rasa itu hanyut dalam dzikir malam Kemudian naik ke peraduan Oh Tuhan Lihat hambamu Duduk terpaku di ruang gelap Hilang arah Hilang tujuan Oh Tuhan Aku sendiri Di tengah lautan kesunyian Hanya beralas pelampung kusam Temani aku, Tuhan Oh Tuhan Lihat hambamu yang lemah Yang menangis setiap hari Memohon pertolongan Tuhan Tolong aku Ciputat, 28 Desember 2016

Bayangan Hitam

Jumat, 09 Desember 2016             Kutulis cerita ini di perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, di saat ide-ide tulisan sedang numpuk di kepala, dan parahnya harus mengorbanan jam kuliah, aku malah “bolos” dan memilih ngetem di perpus untuk menuangkan semua ide cerita di fikiranku. Aih, jangan ditiru perbuatan burukku kali ini, awal mulanya karena aku datang telat sekali dan kursi di kelas sudah penuh, jadi perlu ngangkat kursi dari kelas tetangga untuk duduk, ya tapi aku terlalu malu untuk masuk ke kelas karena sudah telat 1,5 jam.             Aku telat bukan karena bangun kesiangan, usai subuh aku langsung bergelut dengan tugas editing makalah balaghoh dan tandzhif jama’i yang menghabiskan waktu 1 jam, tidak hanya itu, angkot yang menuju kampus juga sangat lama lewat sehingga menambah waktu telatnya. Eh udah gitu aja curhatnya, takut dibilang lagi siaran radio.             Bicara tentang tandzhif jama’i , pagi ini aku bertugas piket teras kamar mandi, saat members