Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Tahu diri Maudy Ayunda

Hai, selamat bertemu lagi.. Aku sudah lama menghindarimu Sialku lah kau ada disini Sungguh tak mudah bagiku..     Rasanya tak ingin bernafas lagi   Tegak bediri di depanmu kini Sakitnya menusuki jantung ini   Melawan cinta yang ada di hati Dan.. upayaku tahu diri..   Tak slamanya berhasil Pabila kau muncul terus begini Tanpa pe rnah kita bisa bersama Pergilah,.. menghilang sajalah lagi Bye, selamat berpisah lagi   Meski masih ingin memandangimu.. Lebih baik kau tiada di sini   Sungguh tak mudah bagiku   Menghentikan sgala khayalan gila .. Jika kau ada dan ku cuma bisa   Meradang menjadi yang di sisimu Membenci nasibku yang tak berubah Dan.. upayaku tahu diri..   Tak slamanya berhasil   Pabila kau muncul terus begini Tanpa pernah kita bisa bersama   Pergilah,.. menghilang sajalah lagi Berkali-kali kau berkata Kau cinta tapi tak bisa Berkali-kali ku tlah berjanj i Menyerah.... Dan..upayaku tahu diri   Tak slamanya berhasil Pergilah, menghilang s

Bahasa Etnik Indonesia di Ambang Kepunahan

Indonesia merupakan negri yang luar biasa, dengan sejuta kekayaan dan bermacam-macam kebudayaan, begitu pula dengan ragam bahasanya. Banyak sekali ragam bahasa daerah Indonesia, Kepala badan pengembangan dan penelitian bahasa, Kementrian pendidikan dan Kebudayaan, Mahsun mengatakan sedikitnya ada 442 bahasa yang dimiliki Indonesia yang terungakap dalam Kongres Bahasa ke-9 yang digelar pada tahun 2008 silam. Pada 2012, penelitian berlanjut dengan mengambil sampel di 70 lokasi di wilayah Maluku dan Papua, hasilnya, jumlah bahasa dan sub bahasa di seluruh Indonesia mencapai 546 bahasa, bahkan diperkirakan jumlah bahasa akan semakin meningkat seiring dilakukannya penelitian yang berlanjut. Jumlah yang sangat luar biasa bukan? Coba pikirkan, berapa jumlah bahasa daerah yang kita kuasai dengan banyaknya jumlah ragam bahasa yang dimiliki Indonesia? Namun tahukah kalian? Ternyata banyak di antara bahasa daerah yang dimiliki Indonesia kini berada di ujung kepunahan, bahkan bebe

Yang Mulai Terlupakan

Ampar-ampar pisang Pisangku balum masak Masak  bigi dihurung bari bari Masak  bigi dihurung bari bari Manggalepok manggalepok Patah kayu bengkok Bengkok dimakan api Apinya clang curupan Bengkok dimakan api Apinya clang curupan Suara ceria anak-anak terdengar tak asing di telinga, sambil diperagai dengan sebuah permainan yang disebut seperti judul lagunya yakni ampar-ampar pisang. Permainan tradisional ini menjadi permainan yang asik di kalangan anak-anak, namun tak begitu dengan anak-anak di masa kini. Kini tak kita temukan lagi nyanyian anak-anak yang disertai dengan permainan. Jarang kita temukan anak laki-laki di pinggir jalan bermain kelereng atau gasing, permaianan tradisional kini mulai dilupakan, bahkan tak sedikit dari anak-anak yang bahkan belum mengenal sama sekali permainan tradisional. Yang banyak kita lihat kini anak-anak bermain playstation, bermain game di komputer, atau bermain di wahana-wahana permainan modern. Permainan tradisional mulai