Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Kisah Karomah Gus Dur

Beberapa kiai atau ulama seringkali dianggap memiliki karomah atau kelebihan tertentu di luar nalar manusia, tidak terkecuali Gus Dur. Siapa sangka presiden RI keempat ini memiliki kisah unik di balik karirnya menjadi orang nomor satu. Saat memperingati satu windu haul Gus Dur pada 22 Desember 2017 lalu, Dra. Khofifah Indar Parawansa, Menteri Sosial Indonesia menceritakan kisah “keajaiban” putra K.H Wahid Hasyim ini. Ketika pertanggungjawaban Presiden BJ Habibi ditolak sekitar pukul 00.00 WIB, setengah jam kemudian Gus Dur menelpon Dra. Khafifah yang saat itu menjabat sebagai sekretaris Fraksi MPR. “Mba Khofifah, saya mau nyalon jadi presiden”, ujarnya melalui pesawat telepon. Sontak saja perempuan asal Surabaya ini kaget dan kebingungan bukan main. Bagaimana tidak, saat itu sudah pukul 00.30 WIB, beberapa jam lagi pendaftaran calon presiden akan ditutup, tepatnya pukul 07.00 WIB. Sedangkan persyaratan belum diurus sama sekali. Diantara surat-surat yang harus diajukan seb

Mencegah Radikalisme, Menebar Perdamaian Melalui Media Sosial

Tiada satupun negara yang mampu terbebas dari efek globalisasi, dunia telah berubah sebagaimana yang diprediksikan Mc Luhan sebagai desa global (global village). Hal yang menarik adalah, perkembangan globalisasi justru dimulai dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, bukan dari bidang ekonomi atau politik. Teori desa global awalnya menuai berbagai macam kritik. Namun kini ungkapan Mc Luhan puluhan tahun silam ternyata bukan hanya ramalan belaka, terlebih dengan kehadiran internet. Pergeseran teknologi dari tradisional ke digital membawa perubahan besar terhadap cara berkomunikasi. Media massa lama bukan hanya satu-satunya sumber informasi, saat ini khalayak pun bisa menempati posisi itu. Terlebih dengan keberadaan media sosial sebagai salah satu bentuk dari media baru. Setiap orang dengan mudah dapat membagi status, mengunggah foto dan video serta berkomentar selayaknya berada dalam lingkungan sosial. Perkembangan sarana informasi ini bagaikan dua sisi mata uang yang tak

Kuliner Hits Jogjakartaaah

Sendirian di rumah di hari libur, orangtua kerja dan adek sekolah, ngapain lagi kalau bukan ngabisin waktu di depan laptop. Seharian bisa di kamar aja hehe. Kali ini mau cerita sedikit tentang kuliner di Jogja, meskipun ga hobi kulineran atau jadi food fotografer. Cuma kali ini sayang aja ngeliat foto makanan di hp yang gatau mau diapain. Diupload nggak, dicetak juga ngga. Tapi tiba-tiba kepikiran buat upload di blog sih, barangkali bisa jadi referensi kuliner buat yang baca. Meskipun ga yakin juga ini tulisan ada yang baca dan blognya dibuka orang haha. Tapi seenggaknya bisa nambahin tulisan di blog yang lama-lama mulai angker ga pernah diisi. Akhir tahun 2017 lalu Alhamdulillah bisa main lagi ke Jogja. Soalnya pertama kali ke Jogja dulu banget, pas kelas 2 SD, hehe. Biarpun gitu tapi kenangan Jogja tak terlupakan. Waktu di Jogja dulu aku ke Borobudur sama ke pantai gitu. Tapi lupa nama pantainya apa, karena masih kecil jadi ga mikirin nama pantai, mikirinnya main air dan pasir hehe