Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Cadar, antara Syariat, Tren dan Budaya

Akhir-akhir ini penggunaan cadar seperti menjadi tren di kalangan muslimah Indonesia. Terbukti dengan banyaknya unggahan akhwat-akhwat bercadar yang mulai memenuhi beranda. Dari mulai ukhti-ukhti bercadar dengan caption anjuran ibadah dan hijrah, hingga caption yang menawarkan berbagai produk dagangan. Di berbagai media sosial para perempuan bercadar terlihat bangga dengan penampilannya. Sambil cekrak cekrek sana sini, dengan narsisnya foto itu pun tersebar di media sosial miliknya. Sekarang cadar juga sudah macam-macam modelnya, pakaian teman-teman yang bercadar juga bukan hanya hitam, tapi lebih cerah dan berwarna-warni, jadi lebih modis. Pergeseran fungsi penggunaan cadar ini saya saksikan sendiri di lingkungan saya, bahkan terjadi juga oleh beberapa teman saya. Beberapa teman yang dahulunya biasa saja sekarang mulai menggunakan cadar. Saya tidak menghakimi apakah dia benar-benar ingin “hijrah” atau ikut-ikutan tren. Saya tidak ikut campur, karena urusan niat ada di hati, t

Oh Jadi Gini Rasanya Jadi Anak Semester Akhir

Hola, Alhamdulillah bisa curcol di blog lagi. Mungkin terlalu penat sama kegiatan semester akhir yang gini-gini aja, kerjaannya baca, nulis, neliti, baca, nulis, neliti, baca, nulis, neliti, all day. Makanya si putih jadi pacar setiap hari, selalu nemenin di kamar dan di kampus. Makasih putih, kamu harus ikut berjuang sampai titik darah penghabisan. Dari awal masuk Darsun baru sekali pulang, akhir-akhir ini agak horor buat pulang karena ditanyain skripsi terus. Sedangkan skripsiku belum digarap, proposal aja belum selesai, duh. Dulu sering mikir kenapa kakak kelas pada males bikin skripsi, apa kendalanya gitu, kan udah ga ada matkul lagi. Tapi ternyata sekarang aku ngerasain sendiri rasanya di posisi ini. Setiap saat selalu dilemparin pertanyaan “Gimana skripsinya?” “Udah bab berapa?” “Sampe mana skripsinya?” dan macam-macam pertanyaan lain yang pada akhirnya tetap bermuara pada satu kata, SKRIPSI. Gatau kenapa malah lebih prefer sama kegiatan lain, jujur aja kalau aku

Keajaiban Malam itu Sungguh Nyata

Malam itu, saat mudzakarah kami membaca kitab Bukhari Muslim, salah satu hadisnya menyebutkan عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَنْ تَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ، فَقَالَ: لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، الحَمْدُ لِلَّهِ، وَسُبْحَانَ اللَّهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، أَوْ دَعَا، اسْتُجِيبَ لَهُ، فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلاَتُهُ " Seketika pas baca hadis itu aku yakin banget bahwa hadisnya akurat 100 %. Maka jadilah malam itu aku berdoa dengan sungguh-sungguh. Sungguh-sungguh minta sama Allah, yakin bahwa Allah bener-bener menurunkan limpahan rahmatnya di sepertiga malam itu, yakin Allah bakal kabulin. Siangnya, tanpa disangka-sangka, doa yang aku ucapkan langsung terkabul, ya bener-bener terkabul dan aku seneng luar biasa, tak terhingga. M