Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Islam antara Perang dan Damai

Pada hakikatnya, semua agama mendambakan perdamaian, begitu pula dengan islam. Namun tak bisa dimungkiri, catatan sejarah islam justru tidak terlepas dari peperangan. Oleh karena itu, banyak orang yang salah memahami islam. Mereka menyangka agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw ini disebarkan dengan pedang. Padahal, peperangan dalam islam hanyalah sebagian kecil dari perjalanan panjang dakwah Nabi Saw. Bertahun-tahun Nabi dan para sahabat mengalami kekerasan dari kaum kafir Makkah. Tak sedikit pun umat muslim membalasnya, hingga akhirnya Allah Swt memerintahkan Nabi Saw untuk berhijrah. Kebolehan berperang sendiri baru diturunkan usai Nabi Saw hijrah ke Madinah, yakni pada tahun kedua hijriah. Allah Swt berfirman: أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا  “Telah diizinkan berperang bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya…” (QS Al-Hajj:39) Di antara musuh-musuh yang diperangi ada yang merupakan teman, kerabat, bahkan keluarga. U

Tantangan Pesantren di Era Generasi Post-Milenial

Tantangan Pesantren di Era Generasi Post-Milenial             Belumlah usai era generasi milenial, dunia akan dihadapkan oleh era baru yang dihuni oleh para generasi post-milenial. Sebutan bagi mereka yang lahir di atas tahun 1995. Generasi yang hidup dalam kemajuan informasi dan teknologi ini tentu saja memiliki pola hidup berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya.             Perubahan besar-besaran akan terjadi di berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dunia pendidikan. Dalam hal ini, pesantren pun akan mengalami tantangan baru untuk bisa tetap berdiri di tengah-tengah generasi post-milenial. Post-milenial merupakan generasi yang kritis dan ensiklopedik. Bagaikan ensiklopedia, mereka mengetahui banyak hal karena informasi dengan sangat mudah didapatkan. Meskipun demikian, mereka tidak menguasai suatu bidang khusus. Generasi yang sudah terkoneksi dengan internet dan media sosial sejak lahir ini cenderung mampu melakukan banyak hal ( multitasking ), tetapi di lain sisi me

Sejuta Cerita Jeungjing

Sejuta Cerita Jeungjing Perjalanan Segera Dimulai Kuliah Kerja Nyata, awalnya kata-kata itu nampak berat di telinga saya. Bagaimana tidak, membayangkan tinggal selama satu bulan di atap yang sama bersama orang-orang yang baru saya kenal, belum lagi kami harus menjalankan berbagai macam program kerja untuk memajukan desa. Dengan teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang sudah lama kenal saja masih sering tidak kompak, apalagi dengan orang baru?. Pikiran itu mulai menghantui, saya menceritakan keluh kesah itu kepada Kepala Jurusan, beliau kemudian menasihati saya panjang lebar, saya mencoba mengelak namun akhirnya menelan juga nasihat-nasihat beliau. Saat pengumuman kelompok KKN dibagikan, dengan cepat saya mencari nama saya, rasa khawatir seperti naik ke ubun-ubun. Tidak perlu lama mencari, karena nama saya tercatat rapi di nomor kelompok 018. Saya perhatikan nama-nama yang tertera di kelompok itu, mungkin ada satu dua orang yang saya kenal. Benar saja, ada nama teman sek

Khulafaur Rasyidun

Sepeninggalan Rasulullah Saw, umat islam dipimpin oleh pemimpin yang disebut khalifah, mereka disebut khulafaur rasyidun (orang-orang yang diberi petunjuk). Mereka berjumlah empat, di antaranya Abu Bakar Ash-Shiddiq R.a, Umar bin Khattab R.a, Utsman bin Affan R.a, dan Ali bin Abi Thalib R.a. Mengenai khilafah Rasulullah Saw bersabda: حدثنا سوار بن عبد الله، حدثنا عبد الوارث بن سعيد، عن سعيد بن جمهان، عن سفينة، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «خلافة النبوة ثلاثون سنة، ثم يؤتي الله الملك أو ملكه من يشاء» Rasulullah Saw bersabda “Khilafah kenabian itu (bertahan) selama 30 tahun kemudian Allah mendatangkan raja-raja atau kerajaannya kepada yang dikehendaki. ”. (HR Abu Dawud) Adapun hadis tentang khilafah nubuwwah 30 tahun menunjukkan bahwa masa kekhilafahan akan berlangsung selama 30 tahun. Hal ini benar adanya, karena masa kepemimpinan Abu Bakar (w 13 H) berlangsung selama 2 tahun 3 bulan, Umar (w.23 H) selama 10 tahun 6 bulan, Ustman (w.35 H) berlangsung selama 12 tahun,

Kebebasan Informasi dan Etika Media

Komunikasi telah mencapai tingkat sangat maju, kini seorang komunikator mampu berbicara dengan jutaan orang secara serempak melalui media massa, ditambah lagi dengan kemunculan media baru yang ikut memperkaya ragam media massa. Berbeda dengan media cetak dan elektronik yang hanya dipegang oleh perusahaan media, media daring atau yang lebih dikenal dengan media online mampu dijamah semua orang, baik yang berbentuk website, blog, maupun media sosial. Melalui media daring, setiap orang bisa menuangkan aspirasinya ke khalayak dengan cepat dan mudah. Bahkan kita dapat menyebarkan dan menerima informasi hanya melalui sentuhan jari. Dengan satu kali klik, informasi langsung tersebar dan bisa dibaca jutaan manusia di berbagai penjuru dunia. Kemudahan dan kebebasan akses informasi ini tentunya tidak bisa terlepas dari dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, kita bisa berkomunikasi dan menerima informasi dengan cepat, murah dan mudah, di mana pun dan kapan pun. Namun di samping kemud