"Teh ayo makan gulai di pesanggrahan", ajak kawanku.
"Gulai? Enak kah?" tanyaku
"Ih enak banget, pokoknya belum hits kalau belum makan ini" jawabnya.
Teman-temanku mulai berjalan menuju pintu doraemon (sebutan untuk pintu kecil di samping kampus, pintu itu menghubungkan ke jalan yang di sampingnya berjajaran tukang dagang kaki lima), aku ikuti, namun saat ingin memesan ternyata ada seseorang yang sudah menungguku di tempat makan lainnya. Maka, aku pun memutuskan untuk tidak gabung makan gulai dulu.
Keesokan harinya aku jadi penasaran dengan gulai itu, ditambah teman-teman yang selalu meledek "Ih teteh ke mana aja, udah kuliah 4 tahun tapi ga pernah makan gulai pintu doraemon". Aku hanya tertawa.
Beberapa kali aku mengajak temanku untuk makan gulai, tapi tak ada waktu tepat. Maka rasa penasaranku belum juga dapat terobati.
Barulah tadi siang aku bisa memenuhi rasa penasaranku pada gulai sapi di pintu doraemon itu. Perut meminta haknya, tanpa pikir panjang aku pun langsung membelokkan badan ke pintu doraemon, memesan satu porsi gulai sapi.
Cukup lama menunggu antrean, karena pembelinya pun banyak. Bukan hanya gulai sapi saja yang dijual si bapak, ada beberapa menu lainnya seperti ketoprak dan gado-gado.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya gulainya datang
Rasa gulainya enak, dagingnya juga empuk, gurih banget bumbunya, dan ada satu rasa yang ga bisa aku lupain "manis". Jarang sih nemu gulai yang ada rasa manis-manisnya gitu. Berhubung lidahku peka sama rasa manis, jadilah rasanya ga terlupakan. Aku kurang suka makanan yang manis, kurang suka makan pakai kecap, juga kurang suka sayur atau gulai yang manis. Tapi untuk kali ini aku tetep suka meskipun ada rasa manisnya.
Harganya sangat terjangkau bagi kantung mahasiswa, hanya 13 ribu rupiah plus nasi dan krupuk. Awalnya ga nyangka bakal segitu harganya hehe
So, buat kamu yang masih kuliah di UIN, cobain deh gulai sapi yang letaknya tepat di samping kanan pintu doraemon ini. Kamu belum hits loh kalau belum nyoba
"Gulai? Enak kah?" tanyaku
"Ih enak banget, pokoknya belum hits kalau belum makan ini" jawabnya.
Teman-temanku mulai berjalan menuju pintu doraemon (sebutan untuk pintu kecil di samping kampus, pintu itu menghubungkan ke jalan yang di sampingnya berjajaran tukang dagang kaki lima), aku ikuti, namun saat ingin memesan ternyata ada seseorang yang sudah menungguku di tempat makan lainnya. Maka, aku pun memutuskan untuk tidak gabung makan gulai dulu.
Keesokan harinya aku jadi penasaran dengan gulai itu, ditambah teman-teman yang selalu meledek "Ih teteh ke mana aja, udah kuliah 4 tahun tapi ga pernah makan gulai pintu doraemon". Aku hanya tertawa.
Beberapa kali aku mengajak temanku untuk makan gulai, tapi tak ada waktu tepat. Maka rasa penasaranku belum juga dapat terobati.
Barulah tadi siang aku bisa memenuhi rasa penasaranku pada gulai sapi di pintu doraemon itu. Perut meminta haknya, tanpa pikir panjang aku pun langsung membelokkan badan ke pintu doraemon, memesan satu porsi gulai sapi.
Cukup lama menunggu antrean, karena pembelinya pun banyak. Bukan hanya gulai sapi saja yang dijual si bapak, ada beberapa menu lainnya seperti ketoprak dan gado-gado.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya gulainya datang
Ini dia penampakan gulainya |
Fotonya burem karena buru2 motoinnya, malu soalnya makan sendirian wkwk |
Rasa gulainya enak, dagingnya juga empuk, gurih banget bumbunya, dan ada satu rasa yang ga bisa aku lupain "manis". Jarang sih nemu gulai yang ada rasa manis-manisnya gitu. Berhubung lidahku peka sama rasa manis, jadilah rasanya ga terlupakan. Aku kurang suka makanan yang manis, kurang suka makan pakai kecap, juga kurang suka sayur atau gulai yang manis. Tapi untuk kali ini aku tetep suka meskipun ada rasa manisnya.
Harganya sangat terjangkau bagi kantung mahasiswa, hanya 13 ribu rupiah plus nasi dan krupuk. Awalnya ga nyangka bakal segitu harganya hehe
So, buat kamu yang masih kuliah di UIN, cobain deh gulai sapi yang letaknya tepat di samping kanan pintu doraemon ini. Kamu belum hits loh kalau belum nyoba
Komentar
Posting Komentar