Apa itu bahagia? Pertanyaan itu baru saja hinggap di kepalaku.
Jam sudah menunjukkan pukul 03.07 WIB, tapi mataku masih sulit terlelap. Padahal aku sudah mencoba tidur sejak pukul 23.00 WIB. Menyelesaikan pekerjaan sudah, membaca buku pun sudah, mendengar murattal juga sudah, main game pun demikian, scrolling media sosial tentu saja sudah, tapi pikiranku masih belum bisa diajak istirahat. Terlalu banyak hal yang tiba-tiba terpikirkan, semua keraguan, semua ketidakpastian dan segala kekhawatiran di masa mendatang.
Tak ada yang mendengarkanku (kecuali tuhan). Aku hanya sendirian di sepertiga malam yang mulai diguyur hujan. Maka kucoba menuliskan semua keresahan ini di blogku. Mungkin bisa sedikit menenangkanku.
Apa itu bahagia? Bagaimana meraihnya? Apa harus mendapat banyak harta? Harus meraih gelar tinggi? Harus mendapatkan pasangan tampan dan kaya? Atau apa?
Katanya, menikah bisa membuatmu bahagia. Benarkah? Dahulu, menikah memang kunanti-nantikan. Tapi menjelang pernikahan, ada banyak sekali hal yang justru mulai kutakutkan. Bukankah hidupku akan banyak berubah setelah menikah nanti? Apa aku akan dapat banyak tuntutan nanti?
Aku memang tak ragu pada calon suamiku. Meskipun ia tidak sempurna, tapi aku bisa menerima dia apa adanya. Aku juga tahu, dia orang yang sangat gigih dan sangat bersungguh-sungguh. Hampir semua hal bisa dilakukannya. Tapi masalahnya, menikah bukan hanya menyatukan dua insan, tapi dua keluarga. Di hari-hari menjelang pernikahan, semua kekurangan itu benar-benar jadi terasa. :(
Komentar
Posting Komentar