Saat berkunjung ke Jogja di pertengahan ke Desember 2022, aku berkesempatan makan di soto sampah. Sebelumnya, sekitar Maret 2022 lalu aku sudah pernah datang ke lokasi soto sampah ini di malam hari, karena katanya kuliner ini memang terkenal dikunjungi orang-orang di malam hari. Tapi sayang waktu itu justru warung makan ini sedang tutup.
Nah ketika kemarin aku datang di siang hari, kebetulan lagi ga ada pembeli sama sekali, dua pembeli baru datang setelah aku mulai menyantap soto.
Lokasi soto sampah ini cukup strategis, ga jauh dari tugu Jogja, tepatnya di Jl Kranggan No 2, Cokrodiningratan. Lokasinya juga sudah ada di map, jadi cukup buka map untuk menuntun kamu ke sini.
Warung ini terbilang sederhana, di sana hanya ada dua meja dan kursi panjang. Kira-kira cukup untuk enam orang saja. Ketika sampai, kamu bisa langsung memesan soto dan minuman ke ibu dan bapak yang berjualan. Ada dua pilihan soto, soto ayam dan soto daging. Selain soto, ada juga nasi rames dengan berbagai jenis lauk pauk dan sate-satean serta gorengan untuk tambahan soto.Menurutku rasanya standar aja ya, seperti soto-soto bening pada umumnya, bahkan buat seleraku, itu kurang asin dan kurang berbumbu. Tapi untuk kuah bening, ini lumayan seger.
Selain makan soto, kamu juga bisa pilih berbagai menu tambahan seperti gorengan dan sate-satean. Kebetulan waktu aku ke sana, udah banyak menu yang habis. Padahal kalau lihat di google, menu tambahannya itu beragam banget, hampir kayak angkringan.
Waktu itu aku cuma pesen tahu goreng, sate ati-ampela, sate usus, dan sate telur puyuh. Aku kurang tau harga satuannya berapa, karena pas bayar udah ditotalin semua dan tanpa bon juga kan. Waktu itu aku makan bertiga. Untuk harga tiga porsi soto (2 daging dan 1 ayam), 2 es jeruk dan 1 es teh, juga sate-satean dan gorengan di atas harganya lumayan terjangkau, seingetku waktu itu habis sekitar 53.000 an.
Lalu apakah soto sampah worth it? Ya lumayan lah untuk harga yang terjangkau, ditambah ada banyak pilihan side dish. Tapi kalau buat aku pribadi, soto sampah ini belum bisa jadi soto favorit. Terus apa yang bikin ini berkesan? Ya, karena ini Jogja hehe.
Komentar
Posting Komentar