Pagi tadi, kepala sekolah mengumpulkan kami (religion teacher) untuk melakukan beberapa evaluasi, salah satunya adalah keselamatan siswa yang kadang terabaikan oleh guru. Tentu bukan hal yang disengaja, karena guru mungkin saja "kecolongan" karena tidak bisa mengontrol semua siswa. Siswa yang aktif bisa saja berlarian ke sana ke mari, terpentok ujung meja, bahkan saling memukul dan berkelahi.
Akan tetapi, di sisi lain, kepala sekolah juga mengapresiasi cara mengajarku yang "dianggap" berhasil mengontrol puluhan siswa untuk bisa memperhatikanku. Tapi, aku tidak langsung bisa "terbang" kegeeran karena mendapat satu pujian bukan? Dalam satu hari, ada kalanya aku "berhasil" mengajar di beberapa kelas. Tapi banyak juga kasus kegagalan yang aku alami, misalnya siswa merasa bosan, tidak fokus, atau bercanda dan berlarian di kelas. Alhasil, materi tidak bisa tersampaikan dengan baik.
Semenjak hamil, entah kenapa perasaanku semakin sensitif. Pernah aku keluar kelas dalam keadaan menangis lantaran ada siswa yang mencekikku. Aku sudah berupaya menenangkannya tapi ia tak juga melepaskan tangannya. Setelah keluar kelas, aku tiba-tiba menangis. Bukan karena sakit dicekik, melainkan fikiranku dipenuhi berbagai pertanyaan. Apa aku bisa jadi guru yang baik?
Dalam kesempatan lain, ada satu siswa yang menyogokku dengan uang sambil berkata "I will give you this money if you skip this lesson." Aku hanya menjawab "Sit down, I don't need your money!"
Aku tahu anak yang menyogokku tergolong "spesial" namun tetap saja aku semakin over thinking dan bertanya-tanya "Apa dia tidak menyukai pelajaran ini?" "Apakah cara mengajarku membosankan?"
Dalam kesempatan lain, anak "spesial" itu merobek kertas ujiannya lantaran ia kesal karena semua teks ujian yang aku tuliskan menggunakan Bahasa Indonesia, sedangkan ia tak begitu paham Bahasa Indonesia. Aku yang entah mengapa punya stok sabar berlebih hari itu tak marah sedikitpun. Malah membujuknya untuk ikut ujian susulan minggu depan, dan aku akan menuliskan soal ujian baru dengan menggunakan Bahasa Inggris.
I realize that I am not a good team leader, and I am not a good organizer, but can I be a good teacher?
Komentar
Posting Komentar