Langsung ke konten utama

Seni Memahami Perempuan

Perempuan memang rumit, ya betul, rumit banget. Kadang si perempuan itu juga bahkan nggak mengerti dengan dirinya sendiri. Tapi parahnya, laki-laki justru dituntut untuk bisa memahaminya haha. 

Nah ini beberapa tips untuk menghadapi sikap perempuan yang membingungkan:

Jangan menyalahkan, buatlah dia tenang

Ketika seorang perempuan mengadukan suatu permasalahan, buatlah dia tenang, jangan langsung menyalahkan dan memojokkannya. 

Misalnya, ketika seorang perempuan mengalami pelecehan seksual, jangan sampai kamu langsung menyalahkannya, misalnya dengan berkata "Kamu sih pakai pakaian seksi, kamu sih keluar malam sendirian, dan lain sebagainya." Dari pada menyalahkan, sebaiknya kamu tenangkan ia, misalnya, kalau dia menelpon kamu setelah peristiwa itu, ucapkan "Sekarang kamu di mana? Kamu ga apa-apa kan? Aku jemput ya." atau cukup berkata "Gapapa, sekarang kamu udah aman kok." dan lain sebagainya.

Contoh lainnya, ketika pasanganmu bermimpi buruk tentangmu, lalu ia menceritakannya kepadamu, jangan sampai kamu langsung menjudgenya dengan ucapan "Kamu sih mikir yang aneh-aneh mulu, kamu sih suuzon terus sama aku," dan lain sebagainya. Daripada nyalah-nyalahin doi, mending kamu tenangkan dengan bilang "Percaya sama aku, aku ngga akan begitu kok" "Gapapa, itu kan cuma mimpi, ga usah dipikirin" dan lain-lain. 

Kabari dan jangan buat dia menerka-nerka sendiri

Entah kenapa banyak cowok yang punya kebiasaan "menghilang" (udah kek sulap wkwk) dan ga ngabarin. Sedangkan cewek biasanya selalu minta dikasih kabar. (Hanya rata-rata ya, ga semua cewek atau cowok kayak gini). Tapi dugaanku, cowok itu lebih mudah fokus dalam mengerjakan sesuatu. Jadi, kalau lagi kerja, belajar, main game, atau nongkrong bareng temen-temennya, mereka cuma bakal fokus sama hal itu aja, sampe lupa kalau udah punya "pacar/istri). Padahal perempuan itu butuh dikabarin loh. 

Jadi, sebisa mungkin berkabar mengenai kondisi dan kegiatanmu, jangan sampa membuat dia menerka-nerka sendiri sampai akhirnya malah su'u dzhon ke kamu.

Arti kata "Terserah"

Terserah itu memang punya banyak sekali arti bagi perempuan 😆 Dalam konteks makan, ketika ditanya "Mau makan apa?" terus dia jawab "Terserah" ya itu emang beneran terserah ya akhi. Artinya, dia sebenernya lagi bingung mau makan apa. Jadi mau kamu yang nentuin. Meskipun kadang kalau udah ditentuin dia gamau sih, nah loh gimana tuh haha.

Perempuan emang sering bingung nentuin menu makanan, bahkan kalau sesama perempuan jalan bareng aja, mereka semua bingung nentuin makan apa, semuanya bilang terserah, dan ga ada yang mau ngambil keputusuan. Ribet kan? Ya ribet dong masa nggak haha. 

Jadi kalau temenmu, pacarmu, adikmu atau siapapun yang perempuan, ketika ditanya mau makan apa dan dia jawab terserah, ya silahkan kamu yang menentukan. Supaya kamu juga ga bingung, ada baiknya ajak ke tempat yang punya banyak menu dan pilihan, seperti di taman kuliner, biarin aja tuh dia sendiri yang pilih haha.

Ketika berantem sama pasangan dan dia jawab "Terserah" tandanya dia justru mau kamu melakukan apa yang dia mau. Misalnya kamu sedang bertengkar karena kamu mau reunian sama mantan, terus di ujungnya dia jawab "Terserah!" tandanya dia mau kamu ga pergi.

Artinya apa? Sebenernya itu bukan terserah, tapi larangan alias kata "Jangan," cuma dia malu aja bilangnya. hehe

Arti "Ngak apa-apa"

Nggak apa-apa juga bisa punya banyak arti. Tapi mayoritas, kalau perempuan bilang ga apa-apa. Sebaliknya, itu justru ada apa-apa, hal yang mengkhawatirkan. Intinya, dia mau ditanya, diperhatiin, atau mau kamu nggak ngelakuin sesuatu yang dia ga suka.

Gimana? Cukup mencerahkan? Atau malah makin bikin bingung?  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

As-Sam'iyyat

As-Sam’iyyaat Temen-temen pernah denger istilah As-sam’iyyat? Mungkin sebagian dari kita udah nggak asing lagi dengan istilah ini, As-Sam’iyyat merupakan perkara yang tidak dapat digambarkan dengan pancaindera manusia dan hanya dapat diketahui melalui al-quran dan al-hadis. Adapun perkara-perkara yang termasuk as-sam’iyyat adalah alam kubur, hari kiamat, malaikat, jembatan sirath, padang mahsyar, surga dan neraka. Bahkan, jin, dan setan juga merupakan perkara as-sam’iyyat karena kita tidak dapat melihatnya dengan kasat mata kecuali dengan kekuasaan Allah. Kita sebagai umat muslim wajib untuk meyakini akan adanya as-sam’iyyat walaupun hal tersebut hanya dapat kita dengar dari al-quran dan hadits. Dalil kewajiban beriman dengan perkara sam’iyat seperti yang Allah firmankan di dalam Al-quran : الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebah

Ibnu Qutaibah dan Ilmu Musykil al-Qur’an: Dialektika antara Akal dan Teks

Pendahuluan Al-Qur’an telah diturunkan oleh Allah Swt dengan jelas dan terperinci, kandungannya benar dan jauh dari kesalahan. Apabila manusia yang membuat a l-Qur’an, tentu saja ada berbagai pertentangan di dalamnya. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al -Nisa ayat 82: أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا “ Maka apakah mereka tidak memperhatikan al- Qur ’ an? Kalau kiranya al- Qur ’ an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat i pertentangan yang banyak di dalamnya. ” (QS. Al-Nisa’: 82) Oleh karena itu, para ulama menggunakan kata “musykil” pada ilmu al-Qur’an ( musykil al-qur’an ), bukan mukhtalaf sebagaimana yang digunakan dalam pembahasan ilmu hadis ( mukhtalaf al-hadits ). Hal ini dikarenakan a l-Qur’an adalah haq , tidak ada pertentangan di dalamnya, berbeda dengan hadis yang masih bisa diperdebatkan. Meskipun demikian, tidak semua ayat a l-Qur’an dapat dipahami secara lang

Sunnah-Sunnah Sholat Menurut para Imam Madzhab

Shalat merupakan  kewajiban seorang muslim kepada Tuhannya, Allah. Ibadah inilah yang paling pertama akan dihisab di akhirat kelak, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: إِنَّ أَوَّلَ مَايُحَاسَبُ بِهِ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلاة “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah sholatnya.” Nah, sudahkah kita memahami betul perkara-perkara sholat? Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu yang pernah saya pelajari ketika belajar di TMI Pesantren Modern Daarul Uluum Lido dalam kitab “Al-Fiqhu ‘alaa Madzaahibil Arba’ah” (Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanifah dan Imam Hanbali) karya Abdurrahman Al-Jaziri. Terkadang kita menyepelekan dan mengabaikan perkara-perkara sunnah dalam sholat, memang kita tidak berdosa jika meninggalkan perkara sunnah, namun hal ini tentu akan merugikan kita. Menurut Imam Syafi’i dan Hanbali Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan sunnah-sunnah shalat, Allah SWT tidak membe