Langsung ke konten utama

Entahlah

Sungguh aku tak merasa tertarik ketika mendengar kata cinta,..
Tapi disaat aku mulai merasakan hal aneh..
Aku mulai bertanya-tanya..
Apakah ini yang dinamakan cinta?

Aku tak mengerti..
Entahlah..
Yang kurasakan rasa nyaman bila ada di sampingnya..

Hari-hari terus berlalu..
Dan kujalani bersamanya..
Entah mengapa ada rasa takut untuk kehilangannya..

Entahlah..
Aku tak mengerti..
Aku berusaha membohongi diriku sendiri..
Terus berfikir bahwa itu hanyalah rasa nyaman biasa..

Entahlah..
Hingga akhirnya aku melakukan sebuah kesalahan..
Yang membuat semuanya berubah..
Aku tak bisa menemukan rasa bahagiaku yang dulu..
Keceriaan dari diriku tiba-tiba luntur..

Setiap hariku terfikirkannya..
Entahlah..
Aku tak mengerti mengapa ini bisa terjadi..

Aku hanya mencoba menenangkan diriku..
Aku tak tahu dan aku tak berusaha untuk tahu..
Namun hal ini sungguh membuat jiwaku hancur..

Kini aku tak bisa bohongi diriku sendiri..
Rasa sedih dan kesal terus bergejolak dalam diri..

Aku tak mengerti..

Bahkan tak mengerti apa yang kurasakan dan ku pikirkan..

Oh..
Apakah ini yang dinamakan cinta?
Rasa takut akan kehilangannya..
Rasa bahagia ada bersamanya..
Rasa nyaman ada di sampingnya..

Apa yang harus aku perbuat?
Hanya ada penyesalan dalam diriku..
Rasa takut..
Kesal kepada diriku sendiri..

Oh..
Sungguh hati ini sakit..
mencoba untuk melupakannya yang pergi karena kesalahanku sendiri..

Sungguh aku tak pernah menyadarinya..
Dan saat aku sadar dan terbangun dari kebodohanku..
Justru ia telah meninggalkanku..
Jauh entah kemana..

Dan kini aku hanya duduk termenung dalam gelap..
Sendri..
Dengan hanya ditemani air mata..

Tuhaan,,,,
Peluklah diriku yang rapuh..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

As-Sam'iyyat

As-Sam’iyyaat Temen-temen pernah denger istilah As-sam’iyyat? Mungkin sebagian dari kita udah nggak asing lagi dengan istilah ini, As-Sam’iyyat merupakan perkara yang tidak dapat digambarkan dengan pancaindera manusia dan hanya dapat diketahui melalui al-quran dan al-hadis. Adapun perkara-perkara yang termasuk as-sam’iyyat adalah alam kubur, hari kiamat, malaikat, jembatan sirath, padang mahsyar, surga dan neraka. Bahkan, jin, dan setan juga merupakan perkara as-sam’iyyat karena kita tidak dapat melihatnya dengan kasat mata kecuali dengan kekuasaan Allah. Kita sebagai umat muslim wajib untuk meyakini akan adanya as-sam’iyyat walaupun hal tersebut hanya dapat kita dengar dari al-quran dan hadits. Dalil kewajiban beriman dengan perkara sam’iyat seperti yang Allah firmankan di dalam Al-quran : الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebah

Ibnu Qutaibah dan Ilmu Musykil al-Qur’an: Dialektika antara Akal dan Teks

Pendahuluan Al-Qur’an telah diturunkan oleh Allah Swt dengan jelas dan terperinci, kandungannya benar dan jauh dari kesalahan. Apabila manusia yang membuat a l-Qur’an, tentu saja ada berbagai pertentangan di dalamnya. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al -Nisa ayat 82: أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا “ Maka apakah mereka tidak memperhatikan al- Qur ’ an? Kalau kiranya al- Qur ’ an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat i pertentangan yang banyak di dalamnya. ” (QS. Al-Nisa’: 82) Oleh karena itu, para ulama menggunakan kata “musykil” pada ilmu al-Qur’an ( musykil al-qur’an ), bukan mukhtalaf sebagaimana yang digunakan dalam pembahasan ilmu hadis ( mukhtalaf al-hadits ). Hal ini dikarenakan a l-Qur’an adalah haq , tidak ada pertentangan di dalamnya, berbeda dengan hadis yang masih bisa diperdebatkan. Meskipun demikian, tidak semua ayat a l-Qur’an dapat dipahami secara lang

Sunnah-Sunnah Sholat Menurut para Imam Madzhab

Shalat merupakan  kewajiban seorang muslim kepada Tuhannya, Allah. Ibadah inilah yang paling pertama akan dihisab di akhirat kelak, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: إِنَّ أَوَّلَ مَايُحَاسَبُ بِهِ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلاة “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah sholatnya.” Nah, sudahkah kita memahami betul perkara-perkara sholat? Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu yang pernah saya pelajari ketika belajar di TMI Pesantren Modern Daarul Uluum Lido dalam kitab “Al-Fiqhu ‘alaa Madzaahibil Arba’ah” (Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanifah dan Imam Hanbali) karya Abdurrahman Al-Jaziri. Terkadang kita menyepelekan dan mengabaikan perkara-perkara sunnah dalam sholat, memang kita tidak berdosa jika meninggalkan perkara sunnah, namun hal ini tentu akan merugikan kita. Menurut Imam Syafi’i dan Hanbali Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan sunnah-sunnah shalat, Allah SWT tidak membe