Langsung ke konten utama

Ampuni aku

Ya Allah..
Sungguh aku hambamu yang penuh dosa..
Pernah ku tinggalkan kewajibanku..
Sering aku melupakanmu..
Tak mengindahkan larangan-laranganmu..

Ya Allah..
Sungguh ku manusia yang hina..
yang sering melupakan sunnah-sunnah Nabi-Mu..
Sering mementingkan kehidupan dunia..
dan Mengabaikan kehidupan akhirat.

Ya Allah,.
Aku dengan segala penyesalanku.. Atas dosa yang telah aku perbuat..
Memohon ampun kepada-Mu
Sungguh aku manusia yang penuh kekhilafan

Ya Allah..
Dikala malam tiba dan aku menangis dalam sujudku..
Izinkanlah tangisanku menjadi penolong bagiku di akhirat kelak..
Agar aku bisa mendapat syafaat dari Nabi-Mu

Ya Allah..
Ampunilah dosa-dosaku..
Karena sesungguhnya engkau sang maha pengampun dosa..
Karena kepada siapa lagi aku memohon ampun jika bukan kepada-Mu..

Ya Allah..
Diri ini kotor berlumuran dosa..
Sungguh aku malu untuk mengingat dosa-dosaku..
Maka ampunilah aku ya Allah..
Berikanlah aku hidayah-Mu..
Untuk terus berada di atas jalan-Mu..

Ya Allah..
Lindungilah aku dan keluargaku dari api neraka..
Sungguh aku bukanlah ahli syurga..
Tapi ya Allah,, aku sungguh tak sanggup untuk berada di dalam neraka..

Ya Allah..
Izinkanlah aku untuk bertemu dengan-Mu dan Kekasih-Mu di akhirat nanti..
Sungguh aku tak pantas untuk mengharapkan hal itu..
Tetapi ya Allah, perkenankanlah aku untuk memandang wajah kekasih-Mu walau hanya sedetik..

Ya Allah..
Sungguh aku manusia yang jauh dari kesempurnaan..
Aku mengharapkan seseorang yang bisa menutupi segala kekuranganku..
Aku mengharapkan seorang pendamping yang dapat menuntunku menuju jalan-Mu..
Agar aku bisa mendapatkan keridhoan-Mu..

Ya Allah,,
Ampunilah dosaku,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi Hadith Berdasarkan Jumlah Perawi dan Cara Penyampaiannya

BAB I PENDAHULUAN                    I.             Latar Belakang Hadits merupakan pedoman hidup yang utama setelah Al-Qur’an, maka dari mempelajarinya merupakan suatu kebutuhan. Untuk memahami hadits diperlukan adanya ilmu dasar yang disebut dengan Mustholah Hadits. Berbeda dengan Al-Qur’an yang bersifat qoothi’ul  wuruud, hadits bersifat dzhonniyul wuruud , sehingga hadits memiliki derajat yang berbeda-beda. Salah satu pembahasan dalam ilmu hadits adalah klasifikasi hadits berdasarkan jumlah perawi yang meriwayatkannya. Semakin banyak periwayat yang meriwayatkan, maka semakin besar juga kemungkinan Klasifikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu hadits yang mutawatir dan hadits ahad . Hadits ahad terbagi lagi menjadi tiga yaitu masyhur , aziz dan ghorib. Adanya klasifikasi ini untuk membantu ulama hadits dalam menentukan apakah k...

Ibnu Qutaibah dan Ilmu Musykil al-Qur’an: Dialektika antara Akal dan Teks

Pendahuluan Al-Qur’an telah diturunkan oleh Allah Swt dengan jelas dan terperinci, kandungannya benar dan jauh dari kesalahan. Apabila manusia yang membuat a l-Qur’an, tentu saja ada berbagai pertentangan di dalamnya. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al -Nisa ayat 82: أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا “ Maka apakah mereka tidak memperhatikan al- Qur ’ an? Kalau kiranya al- Qur ’ an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat i pertentangan yang banyak di dalamnya. ” (QS. Al-Nisa’: 82) Oleh karena itu, para ulama menggunakan kata “musykil” pada ilmu al-Qur’an ( musykil al-qur’an ), bukan mukhtalaf sebagaimana yang digunakan dalam pembahasan ilmu hadis ( mukhtalaf al-hadits ). Hal ini dikarenakan a l-Qur’an adalah haq , tidak ada pertentangan di dalamnya, berbeda dengan hadis yang masih bisa diperdebatkan. Meskipun demikian, tidak semua ayat a l-Qur’an dapat dipahami secara lang...

Sunnah-Sunnah Sholat Menurut para Imam Madzhab

Shalat merupakan  kewajiban seorang muslim kepada Tuhannya, Allah. Ibadah inilah yang paling pertama akan dihisab di akhirat kelak, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: إِنَّ أَوَّلَ مَايُحَاسَبُ بِهِ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلاة “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah sholatnya.” Nah, sudahkah kita memahami betul perkara-perkara sholat? Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu yang pernah saya pelajari ketika belajar di TMI Pesantren Modern Daarul Uluum Lido dalam kitab “Al-Fiqhu ‘alaa Madzaahibil Arba’ah” (Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanifah dan Imam Hanbali) karya Abdurrahman Al-Jaziri. Terkadang kita menyepelekan dan mengabaikan perkara-perkara sunnah dalam sholat, memang kita tidak berdosa jika meninggalkan perkara sunnah, namun hal ini tentu akan merugikan kita. Menurut Imam Syafi’i dan Hanbali Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan sunnah-sunnah shalat, Allah SWT tidak m...