Langsung ke konten utama

Warung Tuman BSD, Apakah Worth It?

Kemarin siang aku sempetin buat makan di Warung Tuman BSD yang berlokasi di Jl Ciater Tengah, Rt.4/Rw07, Ciater, Kec Serpong, Tangerang Selatan. Tempat makan ini lumayan terkenal dan ramai. Bahkan sudah banyak direview oleh para YouTuber dan banyak dijadikan konten di Tiktok. Oya yang unik, lokasi warungnya bener-bener di samping pemakaman umum. Entah kalau malam serem atau enggak hehe.

Suasana

Suasana dan nuansanya memang seperti pedesaan. Adem banget, banyak pohon rimbun termasuk pohon bambu, jadi betah berlama-lama di sini. Terasa seperti nostalgia kampung halaman. 

Kursi di warung tuman berbentuk bale atau susunan kayu kayak di foto ini. Piring dan gelasnya juga khas banget, versi pedesaan. Mungkin kalau ditambah kendi untuk air putih bakal lebih asik.

Warungnya ramai banget, sampe kadang pembeli harus nunggu pelanggan lainnya pulang buat dapet kursi kosong. Waktu itu banyak banget orang berduyun-duyun datang pakai mobil. Setiap kali satu gerombolan pelanggan pulang, gerombolan lainnya datang, jadi semua kursi bener-bener penuh.

Cara pesan

Kamu bisa liat list menu di banner besar yang udah keliatan begitu kamu masuk. Di sana kamu juga bisa liat langsung dapur dan proses masaknya. Ada tiga stand yang berbeda-beda. Stand paling depan ditempati lauk pauk yang dimasak di atas bejana besar. Kamu tinggal pesan di sana lauk yang kamu mau, terus pramusaji bakalan datang ke tempat dudukmu.

Di stand kedua ada gerobak minuman dan di stand ketiga ada tempat gorengan seperti tahu selimut, tempe mendoan, pisang goreng dan lain-lain. Nah kamu tinggal mesen makanan dan minuman yang kamu mau di setiap standnya.

Rasa
Meskipun suasananya asik banget, rasa masakan di sini enggak begitu enak menurutku pribadi. Tapi itu tergantung selera masing-masing juga ya. Waktu itu aku makan berdua, pesen nasi putih dua porsi, telur dadar, mangut pari asap, ikan nila, mendoan, es teh dan es jeruk.
Oke, mari review satu persatu.
Mangut pari asap : lumayan enak, kuahnya putih enggak kayak mangut pe lainnya. Sayangnya, ikannya kurang fresh dan kurang pedes juga.
Nila Calabalatuik : Ikannya empuk, lumayan enak, tapi sayangnya daun singkongnya pait banget. Kecewa karena aku yang pecinta daun singkong pun enggak suka.
Telur dadar : Besar banget, tapi sayangnya terlalu berminyak karena proses masaknya deep fry, alot dan ga crispy. Kalau makan kebanyakan bisa eneg karena bener-bener kayak makan minyak. Not recommended menurutku kalau mengingat harganya, hehe.
Tempe mendoan: Ukurannya besar, enak, dapet sambal kecap juga. 
Es teh: Enak dan wangi, khas es teh pedesaan
Es jeruk: Asem banget tapi manis juga (dari gula). Cocok buat kamu yang mau minum seger-seger.

Harga
Menurutku, harga menu di warung ini lumayan mahal (untuk rasa yang ga seberapa). Waktu itu aku mesen menu-menu di atas habis lebih dari 100 ribu.

Kalau dilihat dari review-review sebelumnya, termasuk Food Vlogger Farida Nurhan, harga sekarang sepertinya sudah naik dari harga sebelumnya.

Update beberapa harga makanan dan minuman
Nasi per-porsi (1 piring) Rp5.000
Mangut pari asap per-porsi Rp25.000
Nila Calabalatuik per-porsi Rp30.000
Mendoan per-porsi (2 buah) Rp10.000
Telur Dadar Gaek Rp15.000
Es teh Rp7.000
Es jeruk Rp12.000

Biaya Parkir
Kalau kamu pakai mobil, mobilmu harus diparkir lumayan jauh dari lokasinya, karena jalan masuk menuju warung tuman ini sempit jadi ga bisa diakses mobil. Biaya parkir mobil Rp10.000. Tapi kalau kamu bawa motor, kamu bisa parkir di parkiran pekuburan, biayanya ga ditentuin sih, tapi waktu itu aku ngasih Rp5.000.

Bonus foto mas-mas makan wkwk. 

 

Nah gimana? Kamu tertarik untuk makan di warung Tuman? Kalau aku, boleh juga sih dateng lagi buat ngadem dan merasakan suasananya. Tapi kalaupun ke sana paling cuma tertarik buat pesen gorengan dan minuman aja 😃

Komentar

Postingan populer dari blog ini

As-Sam'iyyat

As-Sam’iyyaat Temen-temen pernah denger istilah As-sam’iyyat? Mungkin sebagian dari kita udah nggak asing lagi dengan istilah ini, As-Sam’iyyat merupakan perkara yang tidak dapat digambarkan dengan pancaindera manusia dan hanya dapat diketahui melalui al-quran dan al-hadis. Adapun perkara-perkara yang termasuk as-sam’iyyat adalah alam kubur, hari kiamat, malaikat, jembatan sirath, padang mahsyar, surga dan neraka. Bahkan, jin, dan setan juga merupakan perkara as-sam’iyyat karena kita tidak dapat melihatnya dengan kasat mata kecuali dengan kekuasaan Allah. Kita sebagai umat muslim wajib untuk meyakini akan adanya as-sam’iyyat walaupun hal tersebut hanya dapat kita dengar dari al-quran dan hadits. Dalil kewajiban beriman dengan perkara sam’iyat seperti yang Allah firmankan di dalam Al-quran : الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebah

Ibnu Qutaibah dan Ilmu Musykil al-Qur’an: Dialektika antara Akal dan Teks

Pendahuluan Al-Qur’an telah diturunkan oleh Allah Swt dengan jelas dan terperinci, kandungannya benar dan jauh dari kesalahan. Apabila manusia yang membuat a l-Qur’an, tentu saja ada berbagai pertentangan di dalamnya. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al -Nisa ayat 82: أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا “ Maka apakah mereka tidak memperhatikan al- Qur ’ an? Kalau kiranya al- Qur ’ an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat i pertentangan yang banyak di dalamnya. ” (QS. Al-Nisa’: 82) Oleh karena itu, para ulama menggunakan kata “musykil” pada ilmu al-Qur’an ( musykil al-qur’an ), bukan mukhtalaf sebagaimana yang digunakan dalam pembahasan ilmu hadis ( mukhtalaf al-hadits ). Hal ini dikarenakan a l-Qur’an adalah haq , tidak ada pertentangan di dalamnya, berbeda dengan hadis yang masih bisa diperdebatkan. Meskipun demikian, tidak semua ayat a l-Qur’an dapat dipahami secara lang

Sunnah-Sunnah Sholat Menurut para Imam Madzhab

Shalat merupakan  kewajiban seorang muslim kepada Tuhannya, Allah. Ibadah inilah yang paling pertama akan dihisab di akhirat kelak, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: إِنَّ أَوَّلَ مَايُحَاسَبُ بِهِ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلاة “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah sholatnya.” Nah, sudahkah kita memahami betul perkara-perkara sholat? Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu yang pernah saya pelajari ketika belajar di TMI Pesantren Modern Daarul Uluum Lido dalam kitab “Al-Fiqhu ‘alaa Madzaahibil Arba’ah” (Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanifah dan Imam Hanbali) karya Abdurrahman Al-Jaziri. Terkadang kita menyepelekan dan mengabaikan perkara-perkara sunnah dalam sholat, memang kita tidak berdosa jika meninggalkan perkara sunnah, namun hal ini tentu akan merugikan kita. Menurut Imam Syafi’i dan Hanbali Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan sunnah-sunnah shalat, Allah SWT tidak membe