Hari ini aku sengaja menghabiskan waktu di kantor lebih lama. Pulang lebih malam meskipun penglihatanku agak kabur menyetir motor di waktu gelap. Aku ingin fokus kerja supaya bisa mengalihkan kesedihan dan kekecewaanku. Tapi akupun tak nyaman terlalu lama di kantor. Apalagi diajak berbicara dengan rekan di sebrangku. Aku tak suka membuka diri. Aku hanya ingin sendiri dan sibuk dengan fikiranku.
Benar saja, usai salat magrib air mataku langsung mengucur deras. Terus berlanjut di jalan sampai kamar kos. Tapi aku masih butuh waktu sendiri. Aku tak mau ketahuan menangis dengan mata membengkak.
Aku tak suka barang second, aku selalu mau semua yang baru, begitupun hati. Tapi sayang, kali ini aku tak bisa pilih2. Siapa yang bisa mengatur kepada siapa dia mencinta. Siapa juga yang bisa mengubah masa lalu seseorang.
Aku sangat suka Jogja, tapi aku tahu dia punya kenangan lain tentang Jogja. Maka aku ingin menghindarinya. Aku juga suka Ciputat, tapi dia pun punya kenangan lain tentang Ciputat. Sedang aku tak bisa pergi dari kota ini.
Jika waktu bisa diputar, aku ingin jadi yang pertama, atau justru memilih tak pernah ada di kehidupannya.
Jika ditanya, "Apa hadiah yang sangat kau inginkan?"
Maka aku akan jawab "Sepotong hati yang baru"
Sepotong hati yang baru, yang tak seorangpun bisa menggapainya.
Sepotong hati yang baru, yang tak pernah ada kenangan apapun di dalamnya.
Sepotong hati yang baru, yang diperuntukkan hanya untukku.
Bisakah aku dapatkan itu? Sepotong hati yang baru~
Benar saja, usai salat magrib air mataku langsung mengucur deras. Terus berlanjut di jalan sampai kamar kos. Tapi aku masih butuh waktu sendiri. Aku tak mau ketahuan menangis dengan mata membengkak.
Aku tak suka barang second, aku selalu mau semua yang baru, begitupun hati. Tapi sayang, kali ini aku tak bisa pilih2. Siapa yang bisa mengatur kepada siapa dia mencinta. Siapa juga yang bisa mengubah masa lalu seseorang.
Aku sangat suka Jogja, tapi aku tahu dia punya kenangan lain tentang Jogja. Maka aku ingin menghindarinya. Aku juga suka Ciputat, tapi dia pun punya kenangan lain tentang Ciputat. Sedang aku tak bisa pergi dari kota ini.
Jika waktu bisa diputar, aku ingin jadi yang pertama, atau justru memilih tak pernah ada di kehidupannya.
Jika ditanya, "Apa hadiah yang sangat kau inginkan?"
Maka aku akan jawab "Sepotong hati yang baru"
Sepotong hati yang baru, yang tak seorangpun bisa menggapainya.
Sepotong hati yang baru, yang tak pernah ada kenangan apapun di dalamnya.
Sepotong hati yang baru, yang diperuntukkan hanya untukku.
Bisakah aku dapatkan itu? Sepotong hati yang baru~
Komentar
Posting Komentar