Langsung ke konten utama

Es Krim Oen, Kuliner Jadoel Warisan Belanda di Malang

Liburan ke berbagai kota di Indonesia tentu tak lengkap tanpa wisata kuliner. Sebab setiap kota di Indonesia punya makanan khas masing-masing. Begitu pula dengan Malang.

Nah buat pecinta es krim, toko Es Krim Oen bisa jadi salah satu destinasi wisata kuniler kamu nih. 


Toko ini berlokasi di Jl. Jenderal Basuki Rahmat No 5, Kauman Kec Klojen, Kota Malang. Tidak jauh dari alun-alun Malang. Toko es krim Oen di Malang ini udah berdiri sejak 1930, masa-masa penjajahan dahulu.


Dari segi rasa tergolong biasa aja sih. Bahkan es krimnya kerasa kayak es serut gitu, agak kasar dan kurang lembut kayak es krim umumnya. Mungkin karena mempertahankan rasa orisinilnya ya. Dan ketara banget sih pasti ini homemade.

Harganya lumayan mahal menurutku, untuk kelas es krim yang rasanya B aja ya. Satu scoop es krim harganya Rp25.000, itu pun tanpa toping sama sekali. Untuk yang lebih bervariasi dan bertoping, harganya di atas 40K.


Ini tampak dari bagian depan. Desain tokonya emang terlihat jadul sih, dan desain klasik ini sepertinya memang dipertahankan sejak dulu. Selain itu, pramusaji di toko ini juga menggunakan seragam, pakaian putih dan celana bahan hitam. Sehingga menambah aksen zaman Belanda.

Ini beberapa varian es krimnya

Selain es krim, ada juga cake dan snack lainnya

Biarpun mahal dan rasanya klasik banget, tapi jangan salah, pengungjungnya banyak banget. Kemarin juga semua kursinya penuh.

Buat kalian yang berkunjung ke Malang, boleh juga nih coba makan es krim ini, biar ngerasain suasana toko es krim masa kolonial Belanda.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

As-Sam'iyyat

As-Sam’iyyaat Temen-temen pernah denger istilah As-sam’iyyat? Mungkin sebagian dari kita udah nggak asing lagi dengan istilah ini, As-Sam’iyyat merupakan perkara yang tidak dapat digambarkan dengan pancaindera manusia dan hanya dapat diketahui melalui al-quran dan al-hadis. Adapun perkara-perkara yang termasuk as-sam’iyyat adalah alam kubur, hari kiamat, malaikat, jembatan sirath, padang mahsyar, surga dan neraka. Bahkan, jin, dan setan juga merupakan perkara as-sam’iyyat karena kita tidak dapat melihatnya dengan kasat mata kecuali dengan kekuasaan Allah. Kita sebagai umat muslim wajib untuk meyakini akan adanya as-sam’iyyat walaupun hal tersebut hanya dapat kita dengar dari al-quran dan hadits. Dalil kewajiban beriman dengan perkara sam’iyat seperti yang Allah firmankan di dalam Al-quran : الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebah

Ibnu Qutaibah dan Ilmu Musykil al-Qur’an: Dialektika antara Akal dan Teks

Pendahuluan Al-Qur’an telah diturunkan oleh Allah Swt dengan jelas dan terperinci, kandungannya benar dan jauh dari kesalahan. Apabila manusia yang membuat a l-Qur’an, tentu saja ada berbagai pertentangan di dalamnya. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat al -Nisa ayat 82: أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا “ Maka apakah mereka tidak memperhatikan al- Qur ’ an? Kalau kiranya al- Qur ’ an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat i pertentangan yang banyak di dalamnya. ” (QS. Al-Nisa’: 82) Oleh karena itu, para ulama menggunakan kata “musykil” pada ilmu al-Qur’an ( musykil al-qur’an ), bukan mukhtalaf sebagaimana yang digunakan dalam pembahasan ilmu hadis ( mukhtalaf al-hadits ). Hal ini dikarenakan a l-Qur’an adalah haq , tidak ada pertentangan di dalamnya, berbeda dengan hadis yang masih bisa diperdebatkan. Meskipun demikian, tidak semua ayat a l-Qur’an dapat dipahami secara lang

Sunnah-Sunnah Sholat Menurut para Imam Madzhab

Shalat merupakan  kewajiban seorang muslim kepada Tuhannya, Allah. Ibadah inilah yang paling pertama akan dihisab di akhirat kelak, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: إِنَّ أَوَّلَ مَايُحَاسَبُ بِهِ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلاة “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan manusia pada hari kiamat adalah sholatnya.” Nah, sudahkah kita memahami betul perkara-perkara sholat? Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu yang pernah saya pelajari ketika belajar di TMI Pesantren Modern Daarul Uluum Lido dalam kitab “Al-Fiqhu ‘alaa Madzaahibil Arba’ah” (Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanifah dan Imam Hanbali) karya Abdurrahman Al-Jaziri. Terkadang kita menyepelekan dan mengabaikan perkara-perkara sunnah dalam sholat, memang kita tidak berdosa jika meninggalkan perkara sunnah, namun hal ini tentu akan merugikan kita. Menurut Imam Syafi’i dan Hanbali Sesungguhnya barangsiapa yang meninggalkan sunnah-sunnah shalat, Allah SWT tidak membe