Sore ini aku galau
sendirian di taman kecil sebuah mall. Baru saja membuka laptop untuk menulis,
tiba-tiba seorang pria berkacamata menghampiriku. Ia mengaku mahasiswa
Universitas Pancasila (UP). Ia berkeliling dari meja ke meja, berjualan bolpoin
untuk menggalang dana sebuah acara organisasinya.
“Kak boleh minta
waktunya buat ngobrol sebentar?” Ia bertanya
Aku mengangguk
sambil tersenyum. Kemudian mempersilahkannya duduk.
Ia mulai menyebutkan
namanya, asal kampusnya, nama organisasinya, serta maksud dan tujuannya.
Setelah menjelaskan panjang lebar, akhirnya aku membeli sebuah bolpoin karakter. Kupilih bolpoin
hijau dengan karakter baby groot, si makhluk akar mungil yang berhasil
mengingatkanku pada seseorang yang entah bagaimana kabarnya sekarang.
Melihat usaha
mahasiswa itu, aku jadi teringat beberapa bulan silam, saat sedang freelance
kerja sebagai tim survei di Bandara Soekarno Hatta. Sungguh, mencari responden
tidak mudah. Tidak banyak orang yang mau diganggu waktunya, tak banyak orang
yang mau diungkap identitasnya, apalagi jika tujuan akhirnya adalah meminta
sumbangan. Lebih banyak lagi orang yang enggan mengeluarkan isi dompetnya demi hal yang bukan urusan pribadinya.
Tapi percayalah, ketika kalian ada di posisi mereka, mendapatkan responden ramah itu sangat menyenangkan. Pertolongan kecil dari orang lain yang hanya berupa meluangkan waktu, menjawab pertanyaan dan senyum akan bernilai sangat besar. Ya, tapi waktu memang terlalu berarti bagi sebagian orang, bagi kelompok ini, meladeni omongan orang yang tak dikenal amat sangat membuang waktu.
Tapi gais, ketika kalian beneran lagi senggang, coba deh bantu mereka menjawab questioner survei, bantu follow instagram, bantu terima selebaran yang mereka bagikan, syukur-syukur kalau mau bantu donasi juga kan. Atau kalau ga bisa bantu dengan itu semua, coba berikan senyuman dan jangan berkata-kata kasar. Serius, senyuman juga bisa bernilai pertolongan karena mereka akan merasa dihargai.
Menghargai orang lain itu penting banget. Jangan memandang rendah mereka dan menganggap pekerjaan mereka lebih rendah dari pekerjaanmu. Apalagi menganggap mereka seperti orang yang minta-minta.
Menjadi tim survei kemarin memberiku banyak pelajaran, aku jadi lebih bisa menghargai orang lain. Dan aku jadi sadar kalau kemampuan berkomunikasi itu penting banget, karena ga mudah loh memberanikan diri buat menegur orang lain yang ga kita kenal, apalagi langsung ngerepotin heu.
So gais, meskipun kalian ga pernah ngerasain berada di posisi mereka, cobalah berempati. Karena pertolongan dari kalian sangat berarti.
Komentar
Posting Komentar