Hai.
Kata orang, jurnaling merupakan salah satu penghilang stres. Yes, and it's work for me.
Saat ini masih pertengahan tahun, tapi enam bulan pertama tahun ini sudah membuatku terseok-seok. Berbagai tekanan dari mulai pekerjaan, mengurus anak, hingga tugas akhir studi pascasarjana datang bertubi-tubi. Jangan tanya bagaimana liburan akhir semesterku. Karena sama sekali tidak ada agenda jalan-jalan di tahun ini. Liburan sekolah adalah masa untuk mengerjakan tesis dan mengejar berbagai rangkaian ujian akhir yang harus segera diselesaikan.
Ketika ditinggal pergi suami selama 50 hari untuk haji, aku cukup tergopoh-gopoh karena harus pulang-pergi BSD-Bekasi, Ciputat-Bekasi untuk kerja dan mengurus kuliah. Saat itu, aku merasa menjadi guru yang tidak profesional. Bahkan aku juga mendapat teguran dari Kepala Sekolah. Aku bahkan sudah pasrah kalau sekiranya nanti kontrakku tidak diperpanjang.
Puncak tersetres bagiku adalah mengerjakan tesis di saat menghadapi anak yang sedang GTM. Kondisi stres ini disertai perasaan pesimis dan gagal. Studiku ngaret, mengurus anak pun tak becus. Entah mengapa, aku terus menerus menyalahkan diri sendiri. Sudah sekitar empat bulan BB anakku seret dan tak naik-naik. Bagaimana berharap BBnya bisa naik, makan makanan komposisi lengkap pun dia belum pandai.
Salah satu bukti cintaku pada anakku adalah tetap memasak untuknya meskipun dia seringkali menolak masakanku. Tapi aku tak menyerah. Sekalipun banyak orang yang berkata "Masak ini itu ujung-ujungnya ga dimakan" tapi aku tetap memasak, meskipun akhirnya masakanku berujung menjadi pakan kucing atau ayam. Kalau aku ga masak, anakku makan apa? Apa dia akan makan fortif sampai dewasa? Atau makan bolu dan roti sepanjang waktu? Atau uangku terus-terusan terkuras untuk beli catering makanan?
Ya Allah, sungguh pening kepala karena setiap hari mikirin masak apa, hari ini Kay makan apa, besok Kay makan apa, dll, dll.
Untuk mengakhiri sesi ini, aku berupaya untuk memberikan afirmasi positif, karena kita perlu mengapresiasi diri sendiri.
Aku sehat
Aku kuat
Aku perempuan berdaya
Aku ibu yang hebat
Aku ibu yang sabar
Aku guru yang berbakat
Komentar
Posting Komentar